Pages

Kamis, 30 Oktober 2014

bukan ibu yang sempurna

baca-baca blognya mbak miund dan terinspirasi dari postingannya yang ini, mungkin perlu juga untuk aku jembrengin segala kesok-idealisan aku di masa hamil dan awal punya haziq dulu. yah sekedar nge-list aja, idealisme dan kenyataan yang ada.

hal pertama yang paling aku catet adalah lahiran NORMAL. pokoknya gimana caranya harus normal. sampe ikutan senam hamil, sujud-sujud sampe kepala puyeng biar anaknya muter (waktu itu haziq masih sungsang ajah), ngepel, belajar latihan nafas bahkan kamarku aja ditempelin poster senam hamil. demi demi lahiran normal. tapi Allah yang menentukan, anaknya harus segera dikeluarkan dengan SC. klo ga keracunan. ya terserah deh dok yang penting anaknya selamet. bye bye vaginal birth..

hal kedua, ASI sampe 2 tahun. iya sih bisa sampe dua tahun lebih. tapi itu pun ditopang dengan bantuan sufor saat usia haziq 15 bulan. kenapa? karena ASInya ga bisa diperah lagi. ga ngerti deh ini kenapa. you named it lah. beli segala macam booster, udah. power pumping, udah. perah kedua payudara, udah. nambah frekuensi perah, udah. tapi hasilnya semakin minimalis. yang pasti ga cukup untuk haziq di siang hari. akhirnya dengan berat hati, dikasih sufor di siang hari. malemnya baru nenen.

hal ketiga, makan pake highchair. hah,,mimpi banget ini. awal-awal 6 bulan, anaknya sih masih planga plongo didudukin ke highchair. masih lep lep aja tiap disumpelin makan. semakin hari, kok semakin ga mau didudukin kesana. highchairnya udah digeret sana sini. demi perubahan lokasi yang mana siapa tau bisa menambah nafsu makan. itu semua bohong aja. anaknya lebih anteng digendong makannya. apalagi diajakin muter-muter kampung, ga berasa tiba-tiba abis makanannya. alhamdulillah. anaknya kenyang, yang ngasuh encok-encok. makan tertib di restoran, itu hal yang mustahil. yang ada, ganti-gantian makannya. klo ga, bisa-bisa satu meja dibalikin sama anaknya. huahaha...

hal keempat, ngedot. iye, udah tau banget lah kalau dot itu ga bagus. niat awal disendokin atau pake cup feeder. tapi ya diprotes sama nenek dan pengasuhnya. akhirnya karena sadar ya kalau masih butuh bantuan untuk ngasuh haziq, diturutin aja pake dot. yang keterusan sampe sekarang. baru hari ini, dot disimpen dan diganti pake gelas. doakan berhasil.

hal kelima, ga nonton TV. ga main gadget. tapi, cuma gadget dan TV yang bisa bikin haziq anteng atau teralihkan ketika dia menangis (yang mana nangisnya kayak digebukin sama emaknya). demi kewarasan bersama, maka setel TV ketika ayah bundanya butuh sendirian (mandi atau pup) dan anaknya ga mau ditinggal.

hal keenam, makan makanan bergizi. oh waktu sebelum satu tahun, bisa dipastikan makanannya bergizi karena aku turun tangan sendiri untuk bikin (yang akibatnya jadi sering telat ngantor). setelah setahun, udah makanan yang ada di rumah dikasih ke haziq. termasuk jajanan dan bubur ayam yang suka lewat pagi-pagi. dan oh, yang terbaru kalau anaknya ga doyan makan, di suapin nasi+air+gula. atau langsung gotong ke KFC *minta dirajam

buat list ini jadi berasa bikin pengakuan dosa. biar deh mau dibilang buka aib, ya buka aib. tapi emang aku tau diri kok kalau aku bukan ibu yang sempurna untuk haziq. 

Kamis, 16 Oktober 2014

when he cry

suamiku tidaklah bisa dibilang suami yang tegar. malah kalau bisa aku bilang suamiku adalah orang yang berhati lembut. hatinya sangat lembut sehingga bisa meneteskan air mata hanya dengan mendengar ceritaku.

aku sangat ingat pertama kali melihat air matanya menetes ketika aku mantap menerimanya sebagai calon suamiku. aku terkesiap karena aku merasa bahwa ini momen yang bahagia kok bisa-bisanya dia nangis? ah,, waktu itu aku menganggap air matanya sangat indah karena aku tahu hatinya bahagia.

setelah itu banyak hal yang aku temui bisa membuat air matanya menetes. terutama ketika awal kehadiran si kecil kami yang harus dipasang selang sana sini atau ketika anak kami menangis setiap mau diambil darah. dia segera pergi menjauh dan ikut menangis. akhirnya mau ga mau akulah yang harus tegar. ya masa kami berdua nangis-nangisan di laboratorium? terus anaknya ga jadi-jadi diambil darah dong.

aku sakit setiap kali air matanya menetes. terutama ketika itu adalah masalah yang aku ga bisa ikut membantu menyelesaikan. maka hanya doalah yang bisa aku panjatkan serta gosokan lembut di punggungnya agar dia bisa sepuasnya meneteskan air mata.

ah..suamiku. dulu aku merasa bahwa ketegaran lelaki adalah ketika dia tidak meneteskan air mata di situasi apapun. tetapi aku salah. aku melihat ketegaran yang lain ada pada dirimu ketika air matamu menetes dan engkau bangkit kembali dari segala keterpurukan yang ada.

i know you always be a hero for us


Jumat, 10 Oktober 2014

Ketika Saatnya Tiba (WWL Haziq)

rasanya baru kemarin, aku memaksakan diri untuk belajar duduk setelah dioperasi paginya agar bisa menyusui haziq. haziq waktu itu belum bisa menyusu dengan posisi berbaring. mau ga mau, bundanya harus duduk. ketika itu, ayah begitu bersemangat menjadi pom pom boy bagi kami berdua. agar haziq bisa menyusu dan bundanya bisa bertahan duduk. dan baru kemarin, aku menggendongnya dengan memandang matanya sembari haziq juga menatapku sambil tersenyum selama menyusu. 

rasanya juga baru kemarin, aku harus menggigit baju ketika menyusuinya karena haziq sudah mulai menggigit ketika nenen. atau menangis sesenggukan dengan badan gemetar karena putingku sampai terkoyak akibat kegaharan haziq waktu menyusu. 

karena hal-hal diatas, menyusui seakan menjadi candu bagiku dan haziq. ketika haziq tiba di usia 2 tahun dan banyak orang menyarankan agar memulai penyapihan, aku yang keras kepala untuk tetap menyusui haziq sampai tiba saatnya dimana dia sendiri yang menolak untuk menyusu. bahkan ketika aku tahu aku hamil pun dan ketika haziq menyusu yang mengakibatkan kontraksi di perut , aku tetap pada pendirianku untuk terus menyusuinya. karena aku sendiri merasa belum sanggup untuk menyapihnya. 

aku sendiri memilih untuk menyapih haziq dengan cinta dimana menyapih ini tanpa paksaan, tanpa kekerasan dan kebohongan. orang-orang terdekat bahkan ayahnya haziq pun sempat menyarankan agar aku pake pahit-pahit biar haziq ga mau menyusu lagi. tapi aku tetap kukuh untuk WWL karena aku ga mau kerja kerasku menyusui haziq selama 2 tahun lebih harus sia-sia karena aku memakai cara instan untuk menyapihnya. 

mungkin sudah ratusan kali aku membaca tekhnik WWL. bahkan hampir hapal di luar kepala. satu yang aku garisbawahi bahwa triknya adalah JANGAN MENOLAK dan JANGAN MENAWARKAN. dan yes, aku melanggat aturan kedua. sebenarnya aku sudah melihat kesiapan haziq untuk mulai disapih. pada beberapa malam, ada kalanya dia sudah mulai menolak menyusu sebelum tidur. malah dengan sendirinya, haziq minta di tepuk-tepuk sambil dinyanyikan agar bisa tidur. saat itu, aku yang patah hati. aku yang belum siap. jadi aku (nyaris) memaksa agar haziq menyusu. 

tapi ada kalanya juga aku sendiri yang mensounding haziq kalau haziq sudah besar dan anak besar minum air putih, nenen bunda hanya untuk adek bayi. kadang berhasil, dia tidak mau menyusu. tapi lagi-lagi aku sendiri yang lemah, yang ga sanggup, akhirnya tetap menyusui haziq.

setelah galau berbulan-bulan akankah haziq disapih sekarang atau aku biarkan saja haziq menyusu terus, aku akhirnya terdampar di satu blog yang membahas soal WWL (aku lupa alamat blognya). satu yang paling aku ingat, tulisannya yang kurang lebih seperti ini, "menyapih itu adalah salah satu tahapan yang harus dilalui oleh anak. ketika kita tidak rela, maka akan sulit bagi anak untuk melangkah ke tahap selanjutnya

dan jleb jleb, aku tertohok. mungkin ini memang saatnya dimana aku harus merelakan haziq. melepas haziq agar haziq bisa naik ke tahapan selanjutnya. hari ini, tepat 11 hari dimana haziq berhenti menyusu secara total. dari umur 2 tahun, haziq memang sudah jarang menyusu di siang hari. jadi PRku memang membiasakan haziq untuk tidak menyusu sebelum tidur. tentu saja ini juga tidak terlepas dari bantuan sang ayah. 

di hari pertama, aku mensounding haziq seharian kalau mulai hari ini haziq sudah ga nenen dengan bunda. kalau haziq haus, haziq minum air putih. sewaktu akan tidur malam, ini yang mulai membuat aku horor. ayahnya naik ke tempat tidur, mengambil alih proses menidurkan haziq. haziq diajak ngobrol, dibacakan cerita, mulai diberi pengertian kalau hari ini ga nenen bunda lagi, dan ayahnya mulai tepuk-tepuk dan usap punggung sembari nyanyi. bundanya ngumpet di belakang punggung ayah sambil berdoa ke Allah agar dilancarkan prosesnya. alhamdulillah hari pertama, lancar. aku saking ketakutannya sampe ga tidur semalaman demi jagain haziq agar tidur dengan nyenyak. yang ternyata, useless karena anaknya nyenyak-nyenyak aja bobo sampe pagi.

hari kedua, haziq mulai sedikit gelisah. selama ini haziq memang selalu tidur dalam pelukan bunda. nah aku takut untuk tidur sambil memeluknya. takut haziq minta nenen lagi. tapi karena sepertinya haziq tidurnya jadi gelisah, akhirnya aku peluk tidurnya.. dan surprise, kita bisa bobo nyenyak sampai pagi.

di hari ketiga, haziq sudah mulai malu untuk minta nenen. sebelum tidur, dia mulai mau buka-buka bajuku. tapi waktu ditegur kalau haziq sudah besar, haziq langsung mengalihkan tangannya ke perut pura-puranya lagi elus dedek. jadi geli sendiri liat tingkahnya. tapi alhamdulillah mulai malam ini, bundanya sudah bisa bobo sambil peluk-peluk haziq lagi.

sampai saat ini, haziq jadi punya kebiasaan baru. sebelum bobo dia elus-elus perutku dulu. ga apa-apa lah nak. bunda pun tau, menyapih ini mungkin juga ga mudah untuk haziq. jadi mari kita belajar pelan-pelan agar bisa mengikhlaskan ini semua ya nak. walau bunda sudah ga menyusui haziq lagi,     i still love you to the moon and back, son!