Pages

Jumat, 23 Januari 2015

berkah silaturahmi

suamiku, entah kenapa dari dulu sampe sekarang selalu punya teman-teman yang bisa dibilang dekat dan umurnya sudah senior. mungkin karena suamiku nyaman bertukar pikiran dengan mereka atau karena teman-temannya juga menganggap suami anak. entahlah. yang pasti, aku selalu suka setiap suami bercerita tentang teman-teman seniornya.

dulu, waktu di Jakarta. sebelum kami menikah. suami punya satu teman senior sebutlah bapak M. suami bilang, hampir tiap hari bapak M traktir dia. entah sarapan atau makan siang. padahal beliau cuma naik vespa ke kantor. mungkin karena dulu penampilan suami lusuh dan ceking. jadi bapak M suka sedih liatnya. kemudian suami melanjutkan kuliah ke jenjang D IV. otomatis, suami berhenti ngantor. dan salah satu yang paling bikin suami sedih adalah berpisah sama Bapak M. kemudian kami menikah dan yang buat kami terkaget-kaget, bapak M ini sempat-sempatnya kirim kado. alhamdulillah.

ga lama setelah itu, bapak M pun pensiun. dan suami kehilangan nomor kontaknya. lengkaplah sudah, putus silaturahmi sampai disana. saat itu, hidup kami pun berjalan cepat. kehidupan dipenuhi dengan kerja, kuliah. kerja, kuliah. dan naasnya kami lupa untuk bersilaturahmi dengan orang-orang terdekat. waktu itu juga kami berada dalam masa penantian. menunggu kehamilan yang tak kunjung datang. sempat bertemu dengan beberapa dokter bahkan hampir merencanakan program kehamilan. tapi karena saat itu, kami ada di masa akhir kuliah yaitu skripsi. jadi semua daya dan waktu terkuras kesana.

setelah sidang skripsi, aku masih harus mengejar tanda tangan dosen penguji sampai ke jakarta pusat. sudah bolak balik dari tangerang ke jakpus dan hampir ga pernah ketemu dosennya. hopeless. tiba-tiba suami inget dengan bapak M. inget juga kalau rumah bapak M kan di kampung melayu. cukup dekat dari jakarta pusat. karena suami pun sudah selesai kuliah dan ada kemungkinan tidak akan ditempatkan di Jakarta karena mintanya di Palembang, niatnya sih mau silaturahmi dan pamitan. akhirnya melajulah kami kesana, mengandalkan ingatan suami yang sudah samar-samar tentang lokasi rumah bapak M. tak lupa sebelum kesana, mampir ke supermarket beli biskuit sebagai buah tangan. alhamdulillah setelah putar sana sini, ketemu juga rumahnya.

saat itu, rumah bapak M sepi. hanya ada anaknya. bapak M dan istri ternyata lagi di masjid ikut kajian. awalnya kami cuma ingin menitipkan buah tangan terus pulang. tapi anaknya kukuh untuk memanggil bapak M di masjid. akhirnya kami menunggu. dan sebuah pemandangan yang masih kuingat sampai sekarang adalah betapa bahagianya bapak M waktu melihat suamiku. bahkan beliau sampai berkaca-kaca karena tidak menyangka kami datang mengunjungi beliau. beliau juga buru-buru meminta anaknya agar memanggil istrinya di masjid untuk diperkenalkan kepada kami. saat itu, kebetulan bapak M dan istri baru selesai menunaikan ibadah haji. dan perbincangan kami dipenuhi kisah-kisah beliau saat di tanah suci.

kemudian pembicaraan beralih kepada kami. saat itu kami ditanya apakah kami sudah mempunyai anak. dan kami jawab, sampai saat itu belum. kami mohon doa dari mereka agar kami bisa segera diberi momongan. serta agar dimudahkan urusan kami karena saat itu aku masih disibukkan dengan urusan kejar mengejar dosen yang ndilalahnya ra uwis uwis. mereka berdua mendoakan kami dan tak lupa membekali kami dengan banyak sekali buah tangan dari Saudi. kami sendiri jadi malu karena kebaikan mereka. kemudian suami meminta nomor kontaknya agar bisa terus berhubungan.

dan ajaibnya, setelah dari rumah bapak M, aku ke kampus di jakarta barat. dan dosen yang kukejar-kejar itu ada disana. dan langsung tanda tangan. kemudian ga sampe seminggu, semua urusan perkuliahanku kelar. setelah itu, suami ditempatkan di Palembang sesuai permintaannya dan alhamdulillah setelah menunggu selama 1 tahun 10 bulan, aku dinyatakan positif hamil dan diiizinkan untuk pindah ke Palembang dalam rangka ikut suami. saat itu aku dan suami hanya bisa bersyukur dan bersyukur untuk nikmat yang tak henti-henti. mungkin ini juga adalah salah satu berkah dari menyambung kembali silaturahmi. tapi yang pasti kami yakin bahwa pada saat itu, bapak M dan istri mendoakan kami setulus hati :)

4 komentar:

  1. wah iya doanya bapak M manjur bener ya... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. mungkin juga koh. tapi yang pasti berkah dari silaturahimnnya sih dapet doa yang disangka-sangka :)

      Hapus
  2. Orang baik doanya dikabulkan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya. dan suamiku ini juga masuk kategori yang "baik banget"

      Hapus