anak tetangga lebih "ijo" dari anak sendiri

sebagai orang tua baru apalagi di jaman canggih ini. ya ampun tantangannya banyak banget ya. mulai dari saat hamil, perlengkapan bayi, lahiran dimana, dokternya siapa, berat badan, anaknya gede atau ga, minumnya apa,sampe pup nya bentuk apa. haha... yg terakhir becanda.

tapi beneran lho. aku yg hampir dua tahun menanti haziq dan merasa udah khatam baca smua tentang perbayian teteup aja kena babyblues. karena apa? pressurenya kenceng banget. inget saat saya crita saat menyusui? linknya disini kalau ada yg mau liat. itu baru soal menyusui. belum lagi ketika anak semakin besar, masalah tumbuh kembang pun menjadi fokus baru yg menimbulkan tekanan pada ayah bunda. kebetulan di sebelah rumah ada tetangga yg punya anak dengan umur 1 bulan lebih muda dari haziq (seharusnya sih sama umurnya karena haziq lahirnya waktu 8 bulan, jadinya lebih tua 1 bulan) dan kemampuan motoriknya WOW banget. saat haziq 4 bulan, angkat kepala aja blom bisa, si baby sebelah udah bs tengkurep. mantap.

belum lagi sekarang, haziq 14 bulan baru mulai seneng dorong2 walker, baby sebelah udah jalan dong. udah bisa jumpalitan malah. belom lagi makannya yg pinter banget. badannya lebih gemuk. ngomongnya udah lancar. haziq? sebut ayah bunda aja jarang. masih babbling aja.

setiap ada yg membandingkan mereka, biasanya aku cuma senyum aja sambil menjawab, "tiap anak punya waktunya masing-masing kok" tapi ya ga bohong juga kalau sempat terbersit di hati, "duh kok haziq gini ya? apa yg salah?" dan di saat itu, aku biasanya mengingat kejadian saat hamil. apa gara-gara waktu hamil aku sering marah-marah (ga tau waktu hamil emosi emang naik turun banget kyk roller coaster) atau gara-gara aku sering makan yg ga bergizi (mie instan, pizza, etc) atau gara-gara aku kurang ibadah?

kalau udah begitu, aku hanya bisa minta maaf dengan haziq. sedih lho denger haziq dibilang dsa nya klo haziq motoric delay.  aku sih udah sadar ya kalau tumbang haziq emg lebih lambat dari seusianya. dari segi bicara dan motorik. bicara, babbling. motorik, 14 bulan baru mau mulai dorong2 lho. belum lagi haziq belum bisa berdiri tanpa berpegangan. motorik halus juga kurang berkembang. haziq kurang tertarik dengan mainan seperti puzzle dan sejenisnya. dia masih bingung bagaimana mencocokkan potongan puzzle ke tempatnya.

selama ini aku merasa, ga apa-apa. belum terlalu mengkhawatirkan karena dibanding ayahnya sewaktu seusianya, haziq tergolong aktif (ayahnya baru bs jalan di umur 2 tahun dan  baru lancar ngomong 2 tahun lebih) tapi ya ibu mana sih yg ga sedih kalau anaknya terus dijadikan bahan perbandingan? sampe ada ibu yg nanya, "kok belum bisa jalan sih?" aku dalam hati ngomong, "mana saya tau bu!!!"

memang keliatannya anak tetangga jauh lebih "ijo" dari anak sendiri. padahal masih banyak yg bisa saya syukuri. haziq alhamdulillah diberi kesehatan. alhamdulillah diberi kecerdasan dan yg paling penting alhamdulillah karena haziq telah memilih ayah dan bunda menjadi orang tuanya. ketika aku menginginkan haziq, di saat itu aku telah berjanji kepada Allah untuk menjaga amanatnya. amanat yg ga seharusnya menjadi bahan perbandingan, amanat yg seharusnya ayah bunda jaga, ayah bunda bimbing dan terlebih lagi, yg harus ayah bunda pertanggungjawabkan kelak ketika di hari akhir. kalau ingat ini, hatiku menjadi lega kembali dan semakin termotivasi untuk terus belajar, belajar dan belajar.

ada temenku yg bilang, kalau pengen anaknya pinter, orang tuanya dulu lah yg pinter. kalau ingin anaknya soleh, maka liat dulu orang tuanya udah soleh atau belum? jlleebbb... dalem. jadi gitu ya, memantaskan diri dulu baru haziq bisa seperti harapan kami. insyaAllah ayah dan bunda ingin terus berusaha memantaskan diri sebagai orang tua haziq. mengenai perkataan orang? biarlah mereka berkata dan kita terus berlalu. hahay...