Pages

Senin, 09 September 2013

investasi buat anak

kemaren abis baca postingan mbak novi soal persiapan biaya sekolah buat katy. dan jadi geregetan juga pengen bahas soal biaya sekolah buat si anak kcik. selama ini sih aku dan suami sudah mulai menabung (lebih tepatnya investasi) buat dana pendidikan haziq. alhamdulillah juga pak suami lebih melek soal invest-menginvest serta tabung-menabung dibanding istrinya ini.

sekarang investasi kami buat biaya sekolah haziq berupa logam mulia (buat biaya SD) dan reksadana (untuk smp dan seterusnya). aku merasa kalau nabung dalam bentuk rupiah, ga akan bisa menutupi inflasi pendidikan yg naiknya gila-gilaan kan? kemaren aja suami sempat menabung di tabungan berencana selama lima tahun dengan sistem autodebet dari rekening. di tahun 2012, tabungannya udah cair dan kita kecewa melihat hasilnya. bunganya sungguh ga seberapa. hiks.. at least, kita punya tambahan tabungan sih. cuma kalau dananya diinvestasi ke reksadana mungkin hasilnya bisa lebih wow. huhu..

aku dan suami juga sangat percaya dengan quotes "don't put eggs in one basket". jadi dana seiprit ini tetap kami usahakan untuk mendiversifikasi instrumen investasinya : properti, reksadana, logam mulia dan tabungan. properti berhubung duitnya terbatas ya mampunya beli yg harganya tiarap dan letaknya out of reach. cuma aku tetep yakin klo properti ini harganya akan terus meningkat tiap tahunnya dan kota juga akan terus berkembang kan?
tipsnya : coba cek-cek dulu di dinas tata kota soal rencana dan tata ruang kota ke depannya. terus beli properti di daerah yang "diduga" akan sangat berkembang ke depan.

ini cukup berhasil di aku. awalnya ga ngeh banget soal rencana tata ruang kota ini (katanya penilai *getok kepala sendiri), beli rumah karena waktu itu berpikir lumayan buat invest (klo kata temenku, lokasinya tempat jin buang anak karena saking jauhnya) tapi pada akhirnya ditunggu juga rumahnya (daripada ngontrak kan?). terus ternyata komplek RSSS (rumah sempit susah selonjor) ini berada di wilayah strategis karena pihak BSD emang rencananya mau mengembangkan sampe ke daerah kita. and you know what? dalam empat tahun, harga rumah kita udah naik dua kali lipat (tolong jangan dibandingkan dengan kalau kita inves apartemen dan semacamnya ya. namanya juga inves RSSS). naek dua kali lipat aja udah seneng. hihi..

logam mulia dan reksadana memang cukup fluktuatif peningkatannya. inget banget tahun 2008 kemaren, miris liat nilai reksadana kami sampe segitu jatuhnya malah bisa bilang ga ada harganya deh. untung suami berpikir jernih, beliau ngomong berhubung reksadana ini tujuannya buat biaya pendidikan (saat itu, bahkan kita belum menikah. udah siapin dana pendidikan aja. haha..) jadi anggap kita buang uang ke sungai. nilainya jangan diliat-liat, jangan diutak-atik. yakin deh klo nilainya nanti tetap akan lebih baik dari nilai sekarang. jadi, itulah yg kami lakukan. reksadananya ga pernah kami utak-atik. untuk pemilihan jenis reksadananya, manager investasi, dll, aku serahkan sepenuhnya dengan pak suami. hihi..kalau logam mulia, ya aku dong yang pegang. lumayan kalau orang beli emas buat dipake, kalau aku cukup dipandang-pandang. lagian kan lebih aman. ya ga sih? *alasan padahal ga ada duitnya buat beli perhiasan.

pembahasan tentang reksadana bisa dibaca disini ya.

tabungan sendiri lebih ke dana darurat buat kami. jadi, aku ga akan berinvestasi di tabungan bank karena ga sebanding ah bunganya *teteup perhitungan. cuma karena ini paling likuid bentuknya, jadi tetep kami jadikan tabungan di bank sebagai sumber dana cadangan. kalau kata ligwina, ideal dana darurat itu 6 kali biaya hidup (CMIIW).

asuransi dan unitlink? dua-duanya belum tertarik sama sekali. mungkin nanti. cuma memang aku dan suami udah antipati dengan unitlink (harap maklum ya. kita kan fans mbak ligwina. hihi..) disini disebutkan alasan kenapa aku dan suami ga tertarik dengan unitlink. kalau asuransi, ga tau kenapa juga kami ga tertarik. mungkin karena kami rasa kurang menguntungkan *teteup medit. yes, karena berdasarkan perhitungan kami perhitungan asuransi tetep dirasa kurang. aku masih inget banget prinsip manajemen keuangan dasar nomor 5, time value of money : uang sekarang jauh lebih berharga daripada yang akan datang. jadi kalau perhitungan asuransi dgn kasih premi sekian bisa dapet duit 20 tahun lagi sekian (yg saat ini kayaknya besar banget), tapi pada kenyataannya, 20 tahun kemudian jumlah uang sekian tadi mungkin ga berarti banyak.

pengen sih nabung dollar atau euro gitu. kan lumayan ya kalau pas lagi krisis gini bisa dapet untung gede *apa sih. tapi yang paling utama untuk saat ini adalah mengurangi biaya hidup atau menambah pemasukan. jadi kalau ada yang bisa kasih bibit pohon duit atau kasih duitnya sekalian, diterima dengan senang hati lho. haha...

4 komentar:

  1. TFS fi...
    guna banget nih buat eike yang buta banget masalah finansial

    BalasHapus
  2. sama-sama nyr. ini baru pemikiran dari orang awam. lebih lengkap langsung cuss ke www.liveolive.com

    BalasHapus
  3. Wah kamu mah udah lebih dr siap, uda banyak bekalnya vi

    BalasHapus
    Balasan
    1. bisa aja nih mbak novi. kan aku belajar dari mbak novi juga :)

      Hapus